Tafsir Surat Yasin Ayat 5 dan 6 Beserta Faidah dan I’rabnya

Standar

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ

(Sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai.

(QS. Yasin: 5-6)

A). Tafsir surat Yasin ayat 5

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ

“(Sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.”

Penjelasan dalam Tafsir Ibnu Katsir: (1998, h. 744)

Yaitu; jalan, metode, dan agama yang saya datang dengannya adalah wahyu dari Rabb Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya yang beriman. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta’ala:

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿ ٥٢﴾ صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ أَلَا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الْأُمُورُ ﴿٥٣﴾

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.”

(Asy-Syu’ara: 52-53).

Oleh karena itu, Dia melindunginya dengan keperkasaanNya dari perubahan dan pergantian, dan dengannya Dia mengasihi hamba-hambaNya dengan belas kasih yang sampai kepada mereka hingga mengantarkan mereka kepada negeri rahmat (kasih sayang)Nya. Maka dari itu Dia menutup ayat ini dengan dua nama yang sangat mulia, yaitu yang Maha perkasa lagi Maha penyayang.

B). Tafsir surat Yasin ayat 6

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّا اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ

“Agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai.”

Penjelasan dalam Tafsir Ibnu Katsir: (h. 744)

Yang dimaksud dengan “mereka” yaitu orang-orang Arab, sebab tidak ada pemberi peringatan yang datang kepada mereka sebelumnya, dan menyebut mereka saja tidak meniadakan selain mereka., sebagaimana penyebutan sebagian orang tidak meniadakan keumuman. Dan telah berlalu penyebutan ayat-ayat dan hadits-hadits yang mutawatir dalam keumuman diutusnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada firman Allah ‘azza wajalla:

قل يا أيها الناس إني رسول الله إليكم جميعاً

“Katakanlah, hai manusia, Aku adalah utusan Allah untuk kalian semua”. (QS. Al A’raf: 158).

C). Faidah surat Yasin ayat 5 dan 6.

Sebagaimana tertera dalam mushaf, surat Yasin merupakan surat yang ke 26. Ia berada dalam juz 22. Terdapat 83 ayat dalam surat ini. Surat Yasin didahului dengan huruf muqaththa’ah di awal surat.

Terdapat banyak faidah yang dapat diambil dari surat Yasin ayat 5 dan 6, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Al Qur’an merupakan wahyu dari Allah.
  2. Dari kata “diturunkan”, mengidentifikasi bahwa Allah berada di atas.
  3. Penetapan Asmaa dan Sifat Allah: العزيز dan الرحيم
  4. Dengan kemulian dan keperkasaanNya, Allah menjaga al Quran ini.
  5. Dengan rahmatNya, Allah mengutus Rasul.
  6. Di antara tujuan diutusnya Rasul yaitu sebagai pemberi peringatan.
  7. Rasulullah diutus kepada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan.
  8. Sebab kelalaian suatu kaum karena belum adanya pemberi peringatan.
  9. Adanya dakwah merupakan sebab hidayah, hingga manusia tidak tersesat dari agamanya, dan istiqamah dalam agama ini.
  10. Rasulullah menjadi nikmat bagi orang-orang Arab (khususnya) dan bagi bangsa-bangsa lain pada umumnya.

D). I’rab surat Yasin ayat 5 dan 6.

I’rab Al Qur’an  surat Yasin ayat 5-6 oleh Al-Ustadz Muhyiddin Ad-Darwis (1992, hal. 174-175):

( تنزيل العزيز الرحيم )

تنزيل: مفعول مطلق لفعـل محذوف أي نزل القرآن تنزيلا وأضيف لفاعله أو منصوب بفعل محذوف تقديره أعني أو أمدح. وقرىء بالرفـع عـلى أنه خبر لمبتـدأ محذوف، وعبارة الزمخشري : « قرىء تنزيل العزيز الرحيم بالرفع على أنه خبر مبتدأ محذوف وبالنصب على أعني وبالجر على البدلية من القرآن »

( لتنذر قوماً ما أنذر آباؤهم فهم غافلون )

اللام: للتعليل.

وتنذر: فعل مضارع منصوب بأن مضمرة بعـد لام التعليل.

والجار والمجرور متعلقان بتنزيل أو بمعنى قوله من المرسلين أي مرسل لتنذر ،

قوماً: مفعول به

ما: نافية، لأن قريشأ لم يبعث إليهم نبي قبل محمد صلى الله عليه وسلم.

أنذر: فعـل ماض مبني للمجهول.

آباؤهم: نائب فاعـل.

فالجملة على هذا (ما أنذر آباؤهم)

صفة لقوماً أي قوما لم ينـذروا. ويجوز أن تكون موصولة أو نكرة موصوفة أو مصدرية فتعرب هي وصفتها أو صلتها مفعولا ثانيا لتنذر على الأولين، ومفعولا مطلقاً على الثالث وسنورد لك التأويلات الثلاثة :

• الموصولة : لتنذر قوما الذي أنذره آباؤهم

• النكرة : لتنذر قوماً عذابا أنذره آباؤهم

• المصدرية : لتنذر قوماً إنذار آبائهم

الزائدة : وأورد أبو البقاء وجهـا رابعاً وهو أن تكون زائدة. وتكون جملة أنذر صفة لقوماً .

(فهم)

الفـاء: تعليلية للنفي إذا جعلت ما نافية أي لم ينـذروا فهم غافلون على أن عدم إنذارهم هو سبب غفلتهم أو تعليلية للإرسال كما تقول أرسلتك إلى فلان لتنذره فإنه غافل.

هم: مبتدأ.

.غافلون: خبر

Wallaahu a’lam bishshawaab.

Referensi:

Ibnu Katsir. (1998). Tafsir Al Qur’an Al Azhim Jilid III. Damaskus: Darul Fayha.

Ad Darwis, M. (1992). I’rab Al Qur’an Al Karim Wa Bayanuhu Jilid VIII. Damaskus: Dar Ibnu Katsir.

Tinggalkan komentar