Psikologi Islam Dan Perbedaannya Dengan Psikologi Sekuler

I.          Pendahuluan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku, juga bermakna ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa. (KBBI, 2015)

Adapun kata Islam dalam bahasa Arab adalah sebuah mashdar dari kata aslama yang artinya tadayyana bil Islam, memeluk Islam. (Munawwir, A. W., 1997, h. 654)

Kata Islam yang menunjuk makna dari sebuah agama ini juga terdapat pada surat Al Maidah ayat ke-3.

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (QS. al Maidah: 3)

Jika meninjau dua kata psikologi dan Islam, maka dapat kita fahami bahwa yang dimaksud dengan psikologi Islam adalah ilmu yang berkaitan dengan kejiwaan yang dilihat dari segi pandang Islam.